1. Pengertian dan Kegunaan .htaccess
File .htaccess adalah file konfigurasi yang disediakan oleh web server Apache, yang biasanya digunakan untuk mengubah settingan default dari Apache. Kita ketahui bahwa sebagian besar hosting web di internet menggunakan Apache sebagai servernya sehingga bagi para pengelola web / webmaster sedikit banyak harus belajar tentang .htaccess agar kita bisa mengubah settingan default dari server.
File .htaccess merupakan file
teks ASCII sederhana yang biasanya diletakkan dalam root direktori. File ini
diharuskan dalam format ASCII dan bukan binary dan untuk file permission
(atribut file) pada server hosting harus di set 644 (rw-r-r). Hal tersebut
dimaksudkan agar server dapat mengakses file .htaccess, tapi mencegah user
untuk mengakses file .htaccess dari browser mereka. File .htaccess yang
diletakkan dalam root direktori dapat digunakan untuk mengubah konfigurasi dari
subdirektori-subdirektori yang ada didalamnya, sehingga dalam satu website
biasanya kita cukup untuk mempunyai 1 file .htaccess saja yang diletakkan dalam
root direktori.
2.
Redirect akses namadomain ke WWW.namadomain
Options +FollowSymlinks
RewriteEngine on
rewritecond %{http_host} ^domain.com [nc]
rewriterule ^(.*)$ http://www.domain.com/$1 [r=301,nc]
RewriteEngine on
rewritecond %{http_host} ^domain.com [nc]
rewriterule ^(.*)$ http://www.domain.com/$1 [r=301,nc]
Untuk mengubah nama domain dengan nama domain anda yang ingin anda
setting
3.
Customize Error Messages
Jika ingin mengubah halaman error server,
dapat menggunakan .htaccess untuk mendefinisikan pesan error anda
sendiri. Contoh syntax nya yaitu :
ErrorDocument 500 /error.html
4. Override SSI Settings
Secara default, hanya page dengan extensi .shtml
yang dapat menjalankan server-side termasuk SSI di server. kita dapat mengubah
hal tersebut di file .htaccess, apabila ingin mengubah konfigurasi tersebut
sehingga SSI bisa bekerja dengan dokumen HTML, kita dapat membuat file.htaccess
dan menguploadnya ke direkroti utama www. Tambahkan baris berikut ke file tsb
AddType text/html .html
AddHandler server-parsed .html
AddHandler server-parsed .html
apabila kita ingin dokumen .html dan .htm untuk
menjalankan SSI, buat file .htaccess dengan tambahan baris berikut
AddType text/html .html
AddHandler server-parsed .html
AddHandler server-parsed .htm
AddHandler server-parsed .html
AddHandler server-parsed .htm
5. Change Your Default Home Page
Agar user bisa mengakses site anda hanya dengan nama domain saja
(http://www.site.net) tanpa harus menulis nama file secara jelas
(http:www.site.net/file.html), anda harus mempunyai file index di direktori
www. Nama file yang bisa diterima antara lain index.html, index.htm, index.cgi,
index.php dll. Pastikan bahwa file tsb bernama index.*
Ada tingkatan dalam pemberian nama tersebut. Apabila mempunya index.cgi
& index.html di direktori anda maka server akan menampilkan index.cgi
karena .cgi memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada .html
Dengan .htaccess, dapat digunakan untuk mendefinisikan file index
tambahan mengubah urutan tingkatannya. Untuk mendefiniskan hieronymous.html
sebagai halaman index, tambahkan baris berikut ke file .htaccess
DirectoryIndex hieronymous.html
Hal ini akan membuat server mencari file bernama hieronymous.html. Jika
server menemukannya maka server akan menampilkannya. Tapi bila tidak, maka
server akan menampilkan error 404 Missing Page
Untuk mengubah urutan tingkatan, masukkan perintah DirectoryIndex dengan
nama-nama file dalam satu baris. Urutan penulisan file2 tersebut menentukan
urutan tingkatan, contohnya:
DirectoryIndex hieronymous.html index.cgi index.php index.html
6.
Enable Directory Browsing
Untuk alasan keamanan, kami telah menghilangkan default setting yang
memungkinkan directory indexing. Opsi inilah yang memungkinkan isi dari
direktori untuk ditampilkan di browser jika direktori tersebut tidak mempunyai
halaman index
Contohnya, jika anda membuat sebuah http call ke direkori seperti
http://yourdomain.com/images/, maka browser akan menampilkan daftar images di
dalam direktori tersebut
Jika anda mengingikan opsi ini pada direktori tertentu, anda bisa
mengaktifkannya dengan menambahkan baris berikut ke file .htaccess
Options +Indexes
7. Block Users from Accessing Your Web Site
Jika anda ingin mem-blok access untuk beberapa individu dan anda
mengetahui IP / domain name yang digunakan, tambahkan baris berikut :
order deny,allow
deny from 123.456.789.000
deny from 456.78.90.
deny from .aol.com
allow from all
Pada contoh di atas, user dg IP 123.456.789.000 akan diblok. Semua user antara 456.78.90.000 sampai 456.78.90.999 akan diblok. Dan semua user yang terhubung dari AOL.com akan diblok. Jika mereka mencoba mengakses site-mu, maka akan tampil error 403 Forbidden (“You do not have permission to access this site”)
order deny,allow
deny from 123.456.789.000
deny from 456.78.90.
deny from .aol.com
allow from all
Pada contoh di atas, user dg IP 123.456.789.000 akan diblok. Semua user antara 456.78.90.000 sampai 456.78.90.999 akan diblok. Dan semua user yang terhubung dari AOL.com akan diblok. Jika mereka mencoba mengakses site-mu, maka akan tampil error 403 Forbidden (“You do not have permission to access this site”)
8. Redirect Visitors to a New Page or Directory
Misalkan anda membuat ulang seluruh websitemu, me-rename halaman &
direktori. Maka pengunjung halaman lama akan mendapat error 404 File Not Found.
Masalah tersebut dapat diatasi dengan melakukan redirect dari halaman lama ke
halaman yang baru. Contohnya bila halaman lama-mu adalah oldpage.html dan
halaman baru adalah newpage.html maka perintahnya adalah:
Redirect permanent /oldpage.html http://www.mydomain.com/newpage.html
Redirect permanent /oldpage.html http://www.mydomain.com/newpage.html
Jika anda me-rename direktori, maka command-nya adalah:
Redirect permanent /olddirectory http://www.mydomain.com/newdirectory/
Perhatikan bahwa nama direktori yang lama ditulis dengan relative path,
sementara yang baru ditulis dengan URL absolut
9. Prevent Hot Linking and Bandwidth Leeching
Untuk mencegah orang lain me-link secara langsung ke direktori image
anda dari website mereka, gunakan:
RewriteEngine on
RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^$
RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^http://(www\.)?mydomain.com/.*$ [NC]
RewriteRule \.(gif|jpg)$ – [F]
RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^$
RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^http://(www\.)?mydomain.com/.*$ [NC]
RewriteRule \.(gif|jpg)$ – [F]
Perintah tersebut akan membuat direktori image hanya bisa diakses bila
user sedang mengakses www.mydomain.com
Jika anda merasa jengkel, anda bisa membuat sebuah image alternatif bila
direktori image-mu di-link. Contohnya image nosteal.gif yang bertuliskan:
“Stealing is Bad … visit http://mydomain.com to see the real picture that
belongs here.” Maka gunakan perintah:
RewriteEngine on
RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^$
RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^http://(www\.)?mydomain.com/.*$ [NC]
RewriteRule \.(gif|jpg)$ http://www.mydomain.com/dontsteal.gif [R,L]
RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^$
RewriteCond %{HTTP_REFERER} !^http://(www\.)?mydomain.com/.*$ [NC]
RewriteRule \.(gif|jpg)$ http://www.mydomain.com/dontsteal.gif [R,L]
10. Prevent viewing of .htaccess or other files
Untuk mencegah user mengakses file .htaccess, ketikkan perintah:
order allow,deny
deny from all
Jika ingin mencegah pengaksesan file lain, ganti nama file .htaccess dengan nama file yang lain
order allow,deny
deny from all
Jika ingin mencegah pengaksesan file lain, ganti nama file .htaccess dengan nama file yang lain
Sumber:
·
http://ghetagheta.blogspot.com/2012/07/pengertian-dan-kegunaan-htaccess.html
No comments:
Post a Comment